Manado.suara.com - Belum lama ini, beredar kabar jika penyanyi dangdut Iis Dahlia dihukum mati lantaran tega menghabisi nyawa sang anak, Salshadilla.
Kabar tersebut diketahui dari sebuah video yang diunggah kanal YouTube Portal Jurnalis yang berjudul, “Gempar Malam Ini ! Iis Dahlia Dihukum Mati, Usai Menghabisi Ny4wa Saldilla Juwita” pada Rabu (7/6/2023).
Thumbnail dalam video tersebut juga menampilkan gambar Iis Dahlia yang ditangkap oleh pihak kepolisian dengan tangan yang diikat kabel ties. Adapun gambar seseorang yang terbaring lemah di ranjang berceceran darah yang tidak diketahui identitasnya.
Dalam thumbnail terlihat narasi yang bertuliskan, “IIS DAHLIA RESMI DI HUKUM MATI USAI MENGHABISI NYAWA SALSADILLA JUWITA”.
Baca Juga:Putri Anne Semakin Tampil Terbuka, Kali Ini Tak Pakai Lengan Panjang dan Hijab
Narasi dalam video tersebut mengatakan jika Iis Dahlia diketahui telah merencanakan pembunuhan terhadap anaknya, Salsha. Hal tersebut lantaran dirinya sudah kesal dengan tingkah lakunya.
Tersangka Iis Dahlia tampak tak berkutik saat diciduk dan kini dirinya sudah diamankan dan sudah mendekam di dalam tahanan.
Lantas, benarkan Iis Dahlia tega habisi nyawa Salsha dan berujung di hukum mati?
Setelah menonton video berdurasi 3 menit 34 detik, tidak ada bukti valid ataupun pernyataan resmi yang menyatakan Iis Dahlia dihukum mati lantaran membunuh anak putrinya. Konten video yang diunggah oleh kanal YouTube Portal Jurnalis itu tergolong ke dalam konten False Connection alias koneksi yang salah.
Berdasarkan penelusuran Manado.suara.com pada Kamis (8/6/2023), berita mengenai Iis Dahlia yang mencekik dan membanting Salshadilla adalah tidak benar alias hoaks.
Baca Juga:Sempat Bertemu, Pelukan Mulan Jameela Ditolak Maia Estianty: Saya Belum Dimaafkan
Pasalnya, dalam video tersebut ditemukan ketidaksesuaian antara thumbnail, judul, dan isi berita yang diunggah. Foto yang digunakan di thumbnail video pun juga merupakan hasil rekayasa.
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini.
Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].