Manado.suara.com - Sebuah video dengan judul "HARI INI || FADLY FAISAL RESMI TERSANGKA DAN TERANCAM 20 TAHUN PENJARA, BENARKAH..!?" diunggah oleh akun YouTube "Berita Artis Terkini".
Namun, setelah melihat detail dalam video tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi yang disajikan adalah salah atau hoax.
Pada thumbnail video, terdapat gambar Rebecca Klopper merangkul seorang pria yang wajahnya ditempelkan sebagai Fadly Faisal.
Baca Juga:CEK FAKTA: Sosok Sultan Malaysia yang Lamar Inara Rusli Bukan Orang Sembarangan!
Jelas terlihat bahwa foto tersebut merupakan editan, karena wajah Fadly ditempelkan pada badan pria yang dipeluk oleh Rebecca Klopper.
Hal yang sama berlaku pada gambar lelaki dengan wajah Fadly yang mengenakan baju tahanan oranye. Foto tersebut juga merupakan editan, karena badan lelaki tersebut bukanlah badan Fadly.
Baca Juga:CEK FAKTA: Chat Mesra dan Foto Tidak Senonoh di HP Suami: Alasan Kuat Iis Dahlia Ajukan Perceraian
Di dalam narasi video, disebutkan bahwa Fadly Faisal telah ditetapkan sebagai tersangka terkait video viral bersama Rebecca Klopper.
Namun, informasi tersebut hanya disebutkan secara singkat dan tidak ada rincian atau bukti yang mendukung klaim tersebut.
Narasi selanjutnya hanya menyebutkan bahwa Fadly Faisal awalnya dituduh oleh publik sebagai pemeran pria dalam video 47 detik yang menyerupai Rebecca Klopper.
Namun, tudingan kemudian berbalik ke arah Rizky Pahlevi, mantan kekasih Rebecca Klopper.
Dengan adanya ketidaksesuaian antara judul video, thumbnail, dan informasi yang disampaikan dalam video, dapat disimpulkan bahwa informasi yang disajikan adalah salah atau hoax.
Penting bagi kita sebagai konsumen informasi untuk tetap kritis dan tidak langsung mempercayai semua yang kita lihat di media sosial atau platform berbagi video.
Dalam era informasi yang begitu cepat dan mudah tersebar, penting bagi kita untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut.
Melakukan penelitian lebih lanjut, mencari sumber yang terpercaya, dan menggunakan akal sehat adalah langkah-langkah penting untuk menghindari penyebaran berita palsu.
