Remaja perempuan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang melaporkan ibu kandungnya sendiri resmi berdamai.
Sebelumnya, anak usia 12 tahun tersebut mempolisikan ibunya diduga marah karena ketahuan pacaran yang kelewat batas.
Kapolrestabes Palembang Komisaris Besar Polisi Mokhamad Ngajib mengatakan bahwa, permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan dinyatakan selesai.
“Mereka sudah kembali dalam persaudaraan,” ucapnya dikutip dari akun Instagram @lambe_turah pada Sabtu, (3/12/2022).
Baca Juga:Gara-gara Ismail Bolong, Presiden Jokowi Diminta Turun Gunung Selamatkan Polri
Mokhamad mengaku yang membuat laporan itu adalah orang lain atau orang dewasa bukan korbannya sendiri.
“Itulah dasarnya kita menindaklanjuti laporan,” tuturnya.
Dalam laporan polisi yang dibuat keluarga korban, mengadukan ibu kandung korban dengan tuduhan tindak pidana penganiayaan.
Namun pihak polisi tak ingin masalah tersebut naik sampai di meja hijau. Mokhamad menyebut, polisi membujuk pelapor sebanyak dua kali, hingga akhirnya mereka berdamai.
“Jadi proses ini sudah selesai kita menerima laporan lalu kita tindak lanjuti diselesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya.
Baca Juga:Ngaku Cinta Berat, Syarifah Blak-Blakan Ingin Jadi Istri Ferdy Sambo: I Love You Pak
Sebagaimana diketahui, seorang remaja usia 12 tahun tega melaporkan ibu kandungnya sendiri kepada polisi, dengan tuduhan kekerasan kepada anak. Peristiwa tersebut beredar di media sosial dan viral.
Berdasarkan unggahan video akun Instagram @lambe_turah, kejadian itu bermula ketika remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut kepergok pacaran oleh sang ibu yang dinilai kelewat batas.
"Berawal dari marahi dan ngasih sedikit pelajaran ke anak cewek kelewat batas. Tapi endingnya ngelaporin ibu sendiri ke polisi atas dugaan kekerasan," ucap narasi pada video dikutip pada Kamis, (1/12/2022).
Perempuan yang tak disebutkan namanya mendapat bukti kelakukan nakal putrinya, lewat pesan WhatsApp (WA) dengan pacar anak.
Melihat isi WA tersebut, hati ibu mana yang tidak tercabik-cabik mengingat putrinya masih remaja namun kelakuannya sudah di luar batas kewajaran.
Dia bercerita bahwa dirinya merupakan single mother atau janda yang mengurus dua orang anak, tanpa bantuan nafkah dari mantan suami.
Ibu yang sudah banting tulang membesarkan dan mendidik sang anak namun mendapat balasan yang menyakitkan.
"Saya tanya sama anak, pacaran sudah ngapain saja? Isi chat dengan pacar semua itu apa? Saya sampai dongkol nanya anak tetap diam dan melawan," tegasnya.
Mengaku tak kuat lagi mendidik anaknya, ibu bernasib malang itu terpaksa memberitahu dan meminta mantan suaminya untuk menjemput putrinya. Dia percaya, di tangan pengawasan ayah dari anaknya tersebut akan jauh lebih baik.
Sepekan kemudian, perempuan ini merayu putrinya untuk kembali ke rumah mereka karena tak kuat menahan rindu. Anak pun mau kembali ke rumah sebelumnya.
"Tapi ternyata saya salah. Anak saya kasih tahu kalau dia sudah bikin laporan ke polisi didampingi salah satu keluarga mantan suami (omnya)," ungkap perempuan.
Selang beberapa hari surat panggilan dari polisi pun datang.
"Tega kamu nak, tega orang-orang itu juga mempengaruhi kamu buat lakuin hal kaya gini," ucap dia.