Kepsek SMAN Manado Emosi saat Diminta Klarifikasi Uang Komite

Belakangan ini diketahui, sekolah itu adalah SMA N 4 Manado.

Evi Nur A
Jum'at, 02 Desember 2022 | 15:11 WIB
Kepsek SMAN Manado Emosi saat Diminta Klarifikasi Uang Komite
Ilustrasi siswa SMA. [Antara/Herman Dewantoro] (Antara/Herman Dewantoro)

Lagi viral isu siswa SMA di Manado absen dari sekolah gegara didesak untuk membayar uang komite atau uang sumbangan

Tak hanya itu, berhembus juga skandal pengusiran siswa-siswi saat ujian ulah pihak sekolah tersebut.

Belakangan ini diketahui, sekolah itu adalah SMA N 4 Manado. 

Saat diminta klarifikasi, kepala sekolah SMA N 4 Manado justru emosi. 

Baca Juga:Cristiano Ronaldo Belum Pasti Akan Ikut Laga Portugal vs Korea Selatan, Fernando Santos: 50:50 untuk Fit

"Saya sudah klarifikasi ke Kabid (Kepala Bidang SMA), mau apa lagi," kata Kepsek Noula Wuisan dikutip dari Tribun Sumut.

Kepsek menegaskan, pihaknya membantah isu miring yang tengah beredar tersebut. Dia menyebut, tidak ada siswa yang dikeluarkan saat ujian. 

Guru dan petugas keamanan menjadi saksi kunci untuk menguatkan kesaksiannya. Namun saat disinggung soal uang komite, dia enggan memberi penjelasan.

Diberitakan sebelumnya, beredar informasi yang menyebutkan bahwa seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Manado absen selama sebulan di kelasnya.  

Hal tersebut diduga karena siswa masih menunggak uang komite dan pihak sekolah memaksa untuk membayar.

Baca Juga:Sepekan Sebelum Berpulang, Ferry Mursyidan Baldan Masih Sempat Hadiri Munas KAHMI Bersama JK dan Anies

Dilansir dari sejumlah sumber, siswa tersebut ditagih uang komite total Rp 300 ribu untuk dua bulan yaitu November dan Desember 2022. 

“Ya anak saya disuruh ke sekolah sudah tidak mau, dan ini sudah satu bulan lebih,” ungkap ayah siswa yang tidak disebutkan namanya.

Orang tua anak meminta agar pihak sekolah dapat memberi keringanan soal pembayaran tersebut. Kata dia, dirinya akan membayar jika uang sudah ada.

Kejadian yang menimpa sang anak, diharapkan tidak terjadi lagi ke siswa lain.

“Kami berharap jangan lagi ada korban seperti yang terjadi pada anak saya,” ujarnya.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Lokal

Terkini

Tampilkan lebih banyak